IKHLAS BHAKTI BINA BANGSA BERBUDI BAWA LAKSANA....

Ketua Kwarran Mandirancan

No.

Ketua

Sekretaris

Masa Bhakti

Keterangan

1.

 

2014 – 2019

Ketua : Kak. Husen Basyari, S.Ag

Sekretaris : Kak. Arif Abdul Rohman, SE

2

 

2019 – 2022

Ketua : Kak. Agus Abdul Karim, S.Pd.I., MT

Sekretaris : Kak. Imamul Aripin, S.Pd., MG

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


KPDK 2021 Kwarran Mandirancan

   Gerakan Pramuka sebagai salah satu bentuk pendidikan luar sekolah dan satu-satunya organisasi kepanduan di Indonesia yang menjadi wadah pembinaan generasi muda agar menjadi manusia yang cakap, trampil, berbudi luhur serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Dalam usaha mencapai tujuan tersebut sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, maka kegiatan kepramukaan diorientasikan pada pembinaan watak, mental, sehat jasmani maupun rohani serta Ilmu Pengetahuan dan Keterampilan melalui kegiatan yang mengacu pada Prinsip Dasar Kepramukaan (PDK) dan Metodik Kepramukaan (MK) serta Kode Kehormatan Pramuka.

    Salah satu bentuk kegiatan yang selaras dengan cita-cita di atas adalah Kursus Pengelolaan Dewan Kerja yang disingkat KPDK. Maka, KPDK ini diharapkan mampu menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kualitas dan kinerja dewan kerja ranting dalam  mengelola kepramukaan.
        
   Kegiatan ini diberi nama Kursus Pengelolaan Dewan Kerja  disingkat KPDKdengan tema kegiatan “Dengan Kursus Pengelolaan Dewan Kerja  2021 Membentuk Watak Dan Mental Pemimpin Yang Berintegritas
    
    Waktu Pelaksanaan KPDK 2021 akan diselenggarakan hari Jumat s.d Minggu tanggal 22 s.d 24 Oktober 2021 bertempat di Lapangan Pangkalan SD Negerei Seda.

    Adapun Maksud dan Tujuan Kegiatan ini adalah:
  1. Memberikan wadah kepada dewan kerja ranting  mandirancan.
  2. Sarana pembentukan pribadi bagi para dewan kerja anggota agar menjadi pemimpin  yang dapat diandalkan oleh satuannya.
  3. Melatih pengendalian emosi, serta memiliki sikap kepemimpinan yang dewasa dan cerdas.
  4. Memberi wawasan dan pengetahuan yang benar mengenai keorganisasian dan pengelolaan organisasi agar lebih terarah dan benar.
  5. Melaksanakan Program Kerja Kwarran Mandirancan Bidang Pembinaan Anggota Dewasa, Pengabdian Masyarakat dan Hubungan Masyarakat Tahun 2021.
dengan Tujuan:
  1. Memberikan bekal kepemimpinan kepada dewan kerja.
  2. Meningkatkan kwalitas pramuka penegak/pandega khususnya para anggota dewan kerja.
  3. Membentuk watak, mental, disiplin dan kemandirian.
  4. Membentuk pribadi yang kreatif, inovatif, santun dan berakhlak mulia.

Contoh Stempel Kwartir atau Satuan Gerakan Pramuka


Salam Pramuka!

Pada awalnya terjadi sebuah pengalaman saat admin ingin memesan sebuah cap/stempel kwartir ranting di sebuah toko kecil di kota Kuningan, Jawa Barat. Dari rumah admin sudah berfikir pasti tukang stempel sudah mengerti betul bagaimana bentuk cap/stempel Pramuka, bahkan pada saat ditanya pun bapak tersebut menjawab sudah tahu bagaimana desain dari cap/stempel Pramuka, karena memang sudah banyak orang-orang yang memesan stempel Pramuka pada orang tersebut yang akhirnya admin mempercayakan pembuatan cap/stempel kepada orang tersebut yang dapat dibilang sudah mempunyai pengalaman yang segudang perihal cetak mencetak cap/stempel.

Keesokan harinya pada saat pengambilan barang, admin dikejutkan dengan ukuran stempel yang terlalu kecil, bahkan gambar tunas kelapanya pun berbentuk aneh dan lancip, lebih mirip sebuah biji kecambah daripada sebuah tunas kelapa. Apa boleh buat akhirnya admin harus memesan kembali stempel tersebut dan tentu saja membawa gambar yang admin dapat dari sebuah buku Petunjuk Pelaksanaan Sistem Administrasi Kwartir (SISMINTIR) yang dicetak oleh Kwartir Daerah Jawa Barat.

Untuk kakak-kakak yang sudah terlanjur membuat stempel kwartir, tidak ada salahnya untuk melihat gambar sederhana yang admin buat ini, sekedar untuk melihat apakah stempel yang sudah kakak-kakak buat tersebut sudah sesuai dengan Petunjuk Pelaksanaan. Jika tidak sesuai, tentu saja harus segera diperbaiki dengan yang baru dan memusnahkan stempel yang lama (agar tidak disalah gunakan tentunya).

Demikian sedikit informasi yang dapat kami sampaikan, semoga memberikan manfaat kepada kita semua walaupun hanya sedikit. Jika ada kritik, saran atau pertanyaan mengenai SISMINTIR, silahkan posting komentar anda di bawah ini, akan kami bantu sebisa mungkin. Salam Pramuka!

Kursus Mahir Dasar 2014 Eks-Kewedanaan Cilimus - Part 1

Sebagai upaya peningkatan pengetahuan dan wawasan Pembina Pramuka dalam membina peserta didik agar tercapainya tujuan gerakan Pramuka maka, diperlukan pendidikan dan latihan (kursus) untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas sehingga mengerti dan memahami serta ikut memiliki gerakan Pramuka sehingga sadar secara sukarela membantu baik moril maupun materiil terhadap pelaksanaan pendidikan dan latihan di dalam gerakan Pramuka. Selain itu, diharapkan pula muncul Pembina Pramuka yang memiliki pengalaman dalam hal Kepramukaan serta memahami ide dasar Kepramukaan. Tidak sekedar memandang pendidikan kepramukaan sebagai pelengkap kegiatan ekstrakurikuler di sekolah, melainkan mendudukan pendidikan kepramukaan dalam sistem pendidikan nasional, yaitu sebagai subsistem pendidikan persekolahan (formal). Untuk itu diperlukan kursus Pembina Pramuka mahir Tingkat Dasar bagi Pembina Pramuka.
Hal inilah yang menjadi pemicu utama eks-Kewadanaan Cilimus untuk melaksanakan Kegiatan Kursus Mahir Dasar yang dipusatkan di Kecamatan Mandirancan, di Desa Sukasari (Cimalati) tepatnya di SMK Bhudi Bhakti yang diselenggarakan dari tanggal 9 s.d 14 Agustus 2014.

Diharapkan dengan adanya KMD setiap sekolah mempunyai angin segar dalam menyampaikan pendidikan kepramukaan, terlebih dalam upaya kurikulum 2013 yang telah dicanangkan.

Peserta KMD 2014 download disini






Riwayat Morse dan Samuel Finley Breese Morse


Samuel Finley Breese Morse, itulah nama lengkapnya, dilahirkan pada tanggal 27 April 1791 di Charlestown, luar kota dari Boston, Massachusetts. Sejak berusia empat tahun, Morse sangat tertarik menggambar. Ketika berusia empat tahun, ia mencoba menggambar wajah gurunya. Saat menginjak 14 tahun, ia mencoba mengumpulkan uang saku dengan cara menggambar wajah teman-temannya dan orang-orang di kota tersebut.

Ketika belajar di Yale College, Morse bukanlah siswa yang pintar. Ketertarikannya pada sains timbul saat mengikuti kuliah tentang perkembangan terbaru tentang kelistrikan. Akan tetapi, ia merasa lebih nyaman apabila menggambar potret-potret miniatur. Suatu hari, ia mengirim surat kepada orang tuanya, tentang keinginannya menjadi pelukis.

Ayah dan ibunya khawatir apabila ia tidak dapat mencukupi kebutuhan hidupnya dengan menjadi seorang pelukis. Jadi, mereka menyuruhnya untuk menjadi penjual buku saja.

Akhirnya, Morse bekerja sebagai penjual buku, tetapi pada malam harinya dia tetap saja melukis. Orang tuanya menyadari akan kecintaan Morse terhadap dunia seni. Mereka mencoba dan mencari serta mengumpulkan uang untuk menyekolahkan Morse di sebuah sekolah seni di London.

Ketika Samuel Morse berada di Royal Academy di London, gurunya selalu mengatakan, dirinya selalu saja belum menyelesaikan tugas-tugasnya. Ia memiliki sekira 20 tugas gambar yang belum ia selesaikan. Morse tetap melakukan kesalahan ini berulang-ulang hingga gurunya sering menasihatinya.

Akhirnya, ia mencoba membuat model patung Herkules yang terbuat dari tanah liat di kelas. Gurunya sangat menyukai patung tersebut dan menyuruh Morse untuk mengikutkannya pada sebuah lomba. Tak salah lagi. Ia pun berhasil memenangkan sebuah medali emas untuk karyanya itu. Rasa percaya yang tinggi, membuat Morse berhasil menemukan apa yang terbaik untuk dirinya. Ia mulai mencoba lagi menggambar foto-foto orang di Eropa.

Pada tahun 1818, ia menikah dan kemudian memiliki dua orang putra serta seorang putri. Ternyata hidup itu tidaklah mudah. Tidak seorang pun yang memberinya uang terhadap hasil lukisan-lukisannya sampai Morse tidak memiliki uang sama sekali. Pada 1825, istrinya meninggal akibat serangan jantung. Morse bahkan tidak mengetahui apa yang terjadi pada istrinya, dan kapan istrinya itu meninggal dunia. Ia selalu bersedih dan membuat hampir saja menyerah untuk terus melukis.

Setelah itu, Morse dan beberapa orang pelukis lainnya mencoba mendirikan National Academy dan ia pun menjadi presidennya yang pertama. Ia bekerja sebagai pelukis dari pukul tujuh pagi hingga tengah malam. Ia berhasil terpilih sebagai pelukis di ruangan bundar di Capitol, Amerika.

Satu dari empat lukisan dinding yang terpajang adalah hasil karyanya. Setelah itu, ia pun bersama anak-anak dan kakak iparnya kembali ke Eropa untuk melanjutkan kariernya sebagai pelukis.

Pada Oktober 1832, Morse dan keluarganya berlayar pulang kembali dari Eropa dengan kapal bernama Sully. Ketika itu, Morse mendengar percakapan tentang penelitian elektromagnet yang baru ditemukan, dan kemudian muncul dalam benaknya tentang konsep telegaf elektrik.

Morse berhasil menciptakan model telegraf pertamanya di tahun 1835, yang dioperasikan di gedung Universitas New York, tempat ia mengajar seni. Karena miskin, ia membuat model tersebut dari bahan-bahan kasar seperti penyangga kanvas tua sebagai penyangga, baterai buatan sendiri, dan jam tua untuk menggerakkan kertas yang garis dan titik akan direkamkan.

Dengan pertolongan teman-teman, Morse mengajukan hak paten untuk telegraf barunya pada 1837, yang diberi penjelasan termasuk sebuah sandi yang terdiri dari titik dan garis untuk mewakili angka-angka, sebuah kamus untuk mengubah angka-angka tersebut menjadi kata-kata, dan seperangkat jenis gigi gergaji untuk mengirim sinyal. Morse yang tidak puas dengan karier seninya, telah memberikan seluruh waktunya bagi telegraf.

Morse meninggal karena penyakit pneumonia di New York, pada 2 April 1872, di usianya yang ke-80. Dia dimakamkan di pemakaman Greenwood, Brooklyn.

Tenda Camping Dalam Perkemahan


Camping sudah sangat tidak asing lagi bagi seorang Pramuka yang mana sudah merupakan suatu keharusan dan keasyikan yang mengandung pendidikan serta penempaan karakter dan mental sebagai panji yang membangun Negeri menjadi Lebih Baik.

Di dalam aktivitas camping sendiri, Tenda Camping adalah pengetahuan mutlak sebagai pengetahuan dasar bagi setiap pramuka, misalnya mengatahui cara mendirikan tenda dengan baik dan benar untuk bermacam tipe tenda yang ada serta kapasitas tenda yang ada.

Ada beberapa Jenis Tenda Untuk Berkemah 

Bivak

Bivak atau lebih sering dikenal dengan nama Tenda Darurat atau Tenda Sederhana sering dipakai pada saat perkemahan di alam bebas atau kegiatan praktek bertahan hidup di alam bebas (survival). bahan yang digunakan lazimnya adalah ponco (jas hujan) yang biasa kita pakai pada saat berkendaraan roda 2 di kala hujan, atau boleh juga di buat dengan reranting pohon dan lain sebagainya dengan cara yang sederhana serta menjadikan tenda camping ini tempat berlindung sementara/harian.

Tenda Dome

Sesuai dengan namanya, tenda camping berikut ini berbentuk seperti lingkaran dan unik dengan berbahankan    Parachut Nylon dan Fiber Frame sebagai tiang penyangga dan dilengkapi dengan cyber tent atau lapisan luar yang tentunya tahan air. 

Tenda Dome dapat di didirkan cukup oleh 1 orang saja pada dasarnya, ukuran tenda ini juga beragam mulai dari tenda perorangan, 2 orang bahkan untuk tenda beregu. 

Tenda Pramuka/Tenda Pleton

Disebut tenda Pramuka, karena tenda camping yang satu ini sering dipakai untuk berkemah oleh anggota pramuka, bentuknya standar namun lebih sulit dalam mendirikanya, artinya akan sangat sulit jika dikerjakan oleh 1 orang. Namun dilain sisi, tenda ini memiliki kekuatan yang baik dan cukup untuk menampung personil dalam ukuran regu. 


Tenda Pramuka ini juga ada dalam ukuran besar bahkan 1 pleton, hingga ada yang menyebutnya dengan nama tenda pleton. 

Demikianlah beberapa tenda camping yang memang banyak dipakai untuk perkemahan  pramuka, silahkan pilih mulai dari tingkat praktis, manfaat, daya tahan serta tingkat ekonomi harganya.

Lambang WOSM (Pandu Dunia) dan Arti Kiasannya

Lambang WOSM (Pandu Dunia) dan arti kiasan yang terkandung di dalamnya. Lambang WOSM atau World Organization of the Scout Movement (Organisasi Kepanduan Sedunia) adalah logo atau lambang kepramukaan sedunia yang juga dijadikan sebagai lencana pada pakaian pramuka. Di Indonesia, lencana WOSM menjadi salah satu Tanda Umum Gerakan Pramuka (bagian dari Tanda Penganal Gerakan Pramuka). Tanda ini dikenakan di baju seragam pramuka di dada sebelah kanan (anggota putra) dan kerah baju sebelah kanan (anggota putri).

WOSM pada seragam anggota pramuka

WOSM pada Papan Nama Gugus Depan

Lambang WOSM terdiri atas gambar "fleur-de-lis" (atau dikenal juga sebagai treefoil atau "bunga lily dengan tiga ujung"), kompas, dua bintang, yang dilingkari tali bersimpul mati. Gambar berwarna putih dengan warna latar (background) berwarna ungu.

Lambang "fleur-de-lis" ini telah digunakan oleh Baden Powell, Bapak Pramuka Sedunia, untuk disematkan kepada 22 anak laki-laki yang mengikuti perkemahan di Pulau Bwonsea pada 25 Juli - 2 Agustus 1907. Hingga kini lambang tersebut masih digunakan sebagai lambang WOSM (Organisasi Kepanduan Sedunia) dan banyak organisasi kepramukaan di berbagai negara.

Lambang WOSM tersebut adalah sebagai berikut :

lambang wosm
Lambang WOSM


Arti dan Makna Kiasan dalam Lambang WOSM

Lambang WOSM yang terdiri atas jarus kompas, "fleur-de-lis" atau "treefoil", dua bintang, dan tali melinkar bersimpul mati memiliki makna dan arti kiasan sebagai berikut :

  1. Jarum kompas menunjuk ke atas (utara), memiliki arti sebagai pengingat bagi setiap pramuka agar senantiasa melakukan kebenaran dan menjadi pribadi yang dapat dipercaya. Selain itu untuk senantiasa menjaga cita-citanya dan perannya sebagai penunjuk jalan.
  2. Treefoil (fleur-de-lis) atau Bunga dengan Tiga Ujung, mengiaskan Tiga Janji Pramuka (Scout Promise)
  3. Dua bintang, melambangkan bahwa seorang anggota Pramuka selalu berupaya untuk dapat menjadi penerangan dan menolong dalam kebenaran dan pengetahuan.
  4. Tali melingkar dengan ujung membentuk simpul mati, mengiaskan bahwa antar sesama Pramuka di seluruh dunia selalu menjalin hubungan persahabatan dan persaudaraan.
  5. Warna putih, melambangkan jiwa Pramuka yang berhati suci dan bersih. 
  6. Warna dasar ungu, memiliki arti bahwa Pramuka memiliki keterampilan kepemimpinan dan suka menolong orang lain.
Di Indonesia, lambang atau logo WOSM ini selain disematkan di pakaian seragam pramuka, bersama dengan Lambang Gerakan Pramuka, juga digunakan sebagai kop surat organisasi dan (mulai dari gudep hingga Kwartir Nasional Gerakan Pramuka) dan papan nama gugus depan dan kwartir.








Pengunjung ke-